KEBANDUNG.PIKIRAN-RAKYAT - Jalan Braga, yang kini dikenal sebagai kawasan wisata heritage ternama di Bandung, menyimpan cerita ‘kelam’ di masa lampau. Julukan ‘Jalan Culik’ yang melekat pada jalan ini menjadi saksi bisu akan kerawanan yang pernah terjadi di sana.
Dahulu, Jalan Braga hanyalah jalan kecil yang sunyi di tengah pemukiman. Minimnya penerangan dan keramaian di jalan tersebut dimanfaatkan para penjahat untuk melakukan aksi kejahatan, seperti penculikan, perampokan bahkan menghilangkan nyawa.
Berbagai insiden tersebut membuat masyarakat yang tinggal dan melintas di Jalan Braga selalu cemas dan ketakutan. Julukan ‘Jalan Culik’ pun muncul dari rasa takut tersebut. Julukan itu menjadi pengingat bahaya yang mengintai di jalan tersebut.
Baca Juga: WISATA Jalan Braga, Ini Sensasi Baru Ngopi Sambil Melukis di Hola Koffie
Faktor-faktor yang Mendukung Kerawanan
Jalan Braga yang masih sepi dan minim penerangan kala itu, terutama di malam hari, menjadi faktor jalan tersebut rawan kejahatan. Ditambah lagi kurangnya patroli dari pihak keamanan kala itu membuat para penjahat bebas beraksi.
Letak Jalan Braga yang berada di pusat kota dan dekat dengan stasiun pun memudahkan para penjahat melarikan diri setelah melakukan aksi kejahatan. Faktor lainnya adalah masyarakat yang kurang waspada dan mudah percaya dengan orang asing kala itu.
Atas kondisi tersebut, Pemerintah Hindia Belanda saat itu meningkatkan patroli di Jalan Braga, terutama pada malam hari. Di sana pun dipasang lampu-lampu jalan untuk memastikan jalan lebih terang dan aman. Termasuk mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya yang mengintai dan bagaimana cara menjaganya.
Jalan Braga Kini