KEBANDUNG.PIKIRAN-RAKYAT - Di zaman modern ini, menjaga kesehatan menjadi semakin penting. Berbagai pola makan dan gaya hidup sehat terus bermunculan, salah satunya adalah puasa intermiten. Metode ini dapat membantu penderita diabetes Tipe 2 dalam mengontrol gula darah dan menurunkan berat badan.
Puasa intermiten adalah pola makan yang menggabungkan periode makan dengan periode puasa. Tidak seperti diet biasa yang menekankan apa yang harus dimakan, puasa intermiten lebih fokus pada kapan Anda makan dan kapan Anda berpuasa.
Ada beberapa metode umum puasa intermiten:
- Metode 16/8: Anda berpuasa selama 16 jam setiap hari dan membatasi periode makan dalam jendela waktu 8 jam. Misalnya, makan dari pukul 12 siang hingga 8 malam, dan berpuasa dari pukul 8 malam hingga 12 siang keesokan harinya.
- Metode 5:2: Anda makan normal selama 5 hari dalam seminggu dan membatasi asupan kalori hingga sekitar 500-600 kalori pada dua hari yang tidak berurutan.
- Metode Makan-Berhenti-Makan: Anda berpuasa selama 24 jam sekali atau dua kali seminggu. Misalnya, tidak makan dari makan malam hari ini hingga makan malam keesokan harinya.
- Metode Puasa Alternatif: Anda berpuasa setiap dua hari sekali. Pada hari puasa, beberapa orang mengonsumsi sedikit kalori (sekitar 500 kalori), sementara yang lain tidak makan sama sekali.
Hasil Penelitian
Penelitian membandingkan puasa intermiten metode 5:2 dengan obat diabetes untuk mengobati diabetes tipe 2. Orang yang melakukan puasa intermiten mengalami penurunan berat badan yang lebih signifikan dan peningkatan kontrol gula darah yang lebih baik dibandingkan dengan yang menggunakan obat diabetes.
Diet puasa intermiten metode 5:2 melibatkan konsumsi 25% dari kalori harian normal selama dua hari tidak berturut-turut setiap minggu, sementara di hari lainnya makan seperti biasa. Sebuah studi baru menunjukkan bahwa puasa intermiten lebih efektif bagi penderita diabetes tipe 2 dalam menurunkan berat badan dan mengontrol kadar gula darah, dibandingkan dengan pengobatan diabetes standar.