Warga Kritik BRAGA BEKEN: Minim Aktivitas, Pemkot Bandung Dianggap Tidak Paham Konsep

- 22 Juni 2024, 17:50 WIB
Seorang seniman Braga tengah duduk dan pejalan kaki di Jalan Braga yang bebas kendaraan setiap Sabtu dan Minggu dalam program Braga Beken, meski warga setempat berharap lebih banyak kegiatan menarik.
Seorang seniman Braga tengah duduk dan pejalan kaki di Jalan Braga yang bebas kendaraan setiap Sabtu dan Minggu dalam program Braga Beken, meski warga setempat berharap lebih banyak kegiatan menarik. /Robby/Foto Robby

 

KEBANDUNG.PIKIRAN-RAKYAT - Keberaraan Braga Free Vehicle atau Braga Beken setiap Sabtu dan MInggu, mulai menuai keluhan dari warga setempat. Sejak berlaku 4 Mei 2024 lalu, mereka menilai program Braga Beken dari Pemkot Bandung tidak jelas, maunya seperti apa.

Pasalnyas setiap hari Sabtu hingga Minggu, Jalan Braga yang hanya diperuntukan untuk pejalan kaki saja, justru tidak ada sesuatu yang menarik. Seharusnya di Jalan Braga diisi dengan  banyak kegiatan yang bisa lebih menjadi magnet wisatawan ke Kota Bandung.

Diro Aritonang, salah seorang perwakilan warga Braga mengungkapkan hal ini kepada Kebandung,pikiran-rakyat,com di sela-sela Syukuran 142 Tahun Jalan Braga, Sabtu 22 Juni 2024.

“Warga disini sampai sekarang tidak mengerti, program Braga Beken itu yang dinanti-nantikan. ada kegiatan apa. Apa hanya orang jalan kaki, lal- lalang melintas di Jalan Braga. Tidak ada sesuatu hal menarik yang ditunggu-tunggu. Lama-lama wisatawan yang datang berkurang kalau program Braga Beken seperti ini terus,” ujarnya.

Baca Juga: Rayakan 142 Tahun JALAN BRAGA, HaikuKu Siapkan Acara Menarik

Wayang golek, karya seniman menjajakan karyanya di Jalan Braga pada hari Sabtu dan Minggu, meski minimnya acara menarik dalam program Braga Beken dirasakan oleh warga setempat.
Wayang golek, karya seniman menjajakan karyanya di Jalan Braga pada hari Sabtu dan Minggu, meski minimnya acara menarik dalam program Braga Beken dirasakan oleh warga setempat. foto robby

Tidak Ada Dampak Positif Bagi Warga

Bahkan kata dia, sejak Braga Beken diberlakukan awal Mei lalu, tidak ada dampak positif apapun bagi warga setempat. Apalagi dampak ekonomi, jelas berkurang.

Diro mengkritisi, pimpinan Pemkot Bandung sekarang ini tampaknya tidak mengerti dan tidak paham, mau diapakan setelah Braga Beken berlaku. Harusnya Pemkot Bandung membuka ruang sharing kepada warga setempat, jangan hanya membuat aturan menutup Jalan Braga.

“Braga ini jalan yang kelasnya sangat terkenal di dunia dan  jadi salah satu ikon di Kota Bandung. Ada istilah, orang belum pernah dikatakan ke Bandung kalau belum mengunjungi Jalan Braga,” ucapnya.

Jadi dia menegaskan lagi, program Braga Beken ini rencanananya ke depam mau diapakan? Harusnya Braga Beken dibuat banyak kegiatan atau event yang inovatif dan kreatif agar benar-benar menarik minat wisatawan. Jangan  pengunjung hanya disuruh jalan dari utara ke selatan atau sebaliknya.

“Di era Wali Kota Dada Rosada waktu itu, ada Braga Festival dan gaungnya selalu dinanti-nantikan. Harusnya dengan Braga Beken setiap akhir pekan, kawasan Braga tambah menarik,” imbuhnya.

 Dia juga menyesalkan sikap Pemkot Bandung yang dinilai mengabaikan warga setempat. Mereka penguasa, dan warga tidak pernah diajak bicara terkait program Braga Beken sejak awal. “Kamitidak pernah diajak bicara. Tahu-tahu ada program Braga Free Vehicle, Braga bebas kendaraan. Mereka penguasa,” tandasnya.

Bahkan kata Diro lagi, warga Braga yang melakukan syukuran  142 Tahun berdirinya Jalan Braga dengan kegiatan pentas kecil, dilarang di jalan Braga. Warga diminta melaksanakan kegiatan itu di dalam gang.

Baca Juga: LIBURAN Wisata Hemat di Bandung 2024: Eksplorasi Tanpa Menguras Kantong, Alun Alun Bandung dan Braga Beken

 

Pejalan kaki menikmati suasana Jalan Braga yang bebas kendaraan setiap Sabtu dan Minggu dalam program Braga Beken, meski warga berharap lebih banyak kegiatan menarik
Pejalan kaki menikmati suasana Jalan Braga yang bebas kendaraan setiap Sabtu dan Minggu dalam program Braga Beken, meski warga berharap lebih banyak kegiatan menarik foto robby

Sampai Kini Braga Beken Tidak Greget

Hal senada seniman lukis Jalan Braga, Heru Prayogo menyayangkan, sejak Braga Beken berjalan, sampai kini tidak ada satu hal-hal greget dari program ini. Yang jelas penghasilan warga, seniman dan lainnya berkurang praktis.

“Saya pikir, untuk kelas Jalan Braga harusnya ada event yang ditunggu-tunggu tiap akhir pekan. Dinas Kebudayaand dan Pariwisata Kota Bandung seharusnya berkomunukasi dengan warga dan kita seniman yang mencari nafkah disini. Banyak ide dari warga dan seniman untuk lbisa ebih menghidupkan Jalan Braga,” tutur pemlik banyak karya lukisan ini.

Dia membandingkan, Jalan Braga di Kota Bandung sepertnya kalah kreatif dengan Citayam Fashion Week di Jakarta waktu itu. Dengan memakai area jalan yang kecil, Citayam Fashion Week gaungnya sampai luar negeri.

“Harusnya Jalan Braga yang punya keunikan dan nilai sejarah, di sepanjang jalan ini bisa diisi banyak kegiatan. Misalnya Braga  Cat Walk, Braga Red Carpet atau kegiatan kreatif lainnya,” tandas Heru.***

 

 

Editor: Robby Sanjaya

Sumber: kebandung.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini