Jika bisa di ilustrasikan dengan sederhana kehadiran Toyota Kijang di keseharian lingkungan masyarakat baik itu kelompok bisnis, kaum pedagang, pegawai kantor pemerintahan dan swasta.
Peran kendaraan ini sangat dominan seperti di sekolah dan kampus atau kijang pick up yang ada di pasar atau di toko material bahan bangunan sampai bisnis jasa rental atau di sendi kehidupan lain kehadiran kijang begitu guna. Namun yang paling dominan, peran Kijang ada begitu melekat di ruang lingkup sosial terkecil yakni keluarga.
Toyota Kijang seakan telah menjadi bagian dari keluarga non biologis dan non struktural pada skala sosial di masyarakat Indonesia.
Awalnya Kijang pun muncul sebagai kebutuhan penunjang dan alat sekunder namun seiring waktu Toyota Kijang mampu mengubah dirinya menjadi faktor utama sekaligus syarat primer alat transportasi keluarga pada akhir dekade 1977 hingga era kendaraan MPV.
Inilah Potret Perjalanan Toyota Kijang :
Tahun 1977 Kijang Buaya. Konon julukan ini timbul lantaran struktur kap mesin yang overlap hingga ke sisi bodi sehingga ketika dibuka mirip dengan buaya yang sedang menganga.
Generasi ini menggunakan mesin Corolla, 3K 1.200 cc yang memang terkenal ‘bandel’.