Lontong Cibadak Bandung: Murah dan Lezatnya Jajanan Kampung, Meski Harus Antri Panjang

16 Juni 2024, 11:55 WIB
Antrian panjang sejak pagi hari untuk menikmati Lontong Cibadak Bandung yang legendaris /Robby

 

 

KEBANDUNG.PIKIRAN-RAKYAT - Bandung selalu menjadi magnet kunjungan wisatawan. Selain dikenal sebagai kota penuh inovasi, warganya pun selalu kreatif dalam hal apapun. Termasuk bidang kuliner seperti jajanan kampong Lontong (Leupeut) Cibadak Bandung yang kini naik kelas, meski harus antri panjang saat membeli.

Terletak di ujung Jalan Cibadak kawaan Alun-alun Bandung, bertempat di ruko kecii, Lontong Cibadak selalu dipenuhi pembeli, sejak pagi hari. Buka mulai pukul 06.30 WIB, kuliner ini memang pas jadi menu sarapan pagi.

Sebenarnya lontong yang ditawarkan adalah jajanan kampug baheula yang banyak dijual orang kampung pada umumnya di wilayah Tatar Sunda sejak dulu. Namun nama Lontong Cibadal Bandung ini seperti selalu ditunggu pagi hari. Datang siang sedikit saja, jangan harap bisa langsung mendapatnya. Pasalnya untuk mendapatkan 1-2 potong lontong saja harus rela ikut antri panjang bersama konsumen lain. Terlebih di akjir pekan atau musim liburan seperti sekarang ini.

Baca Juga: JAJANAN HEMAT, Ayo Jelajahi Surga Kuliner Bandung: Mencicipi Batagor, Baso Tahu, dan Mie Kocok yang Menggoda

Kuah oncom yang gurih dan pedas menjadi kunci keunikan Lontong Cibadak. Siap mencobanya? Robby

Apa Keunikan LontonG Cibadak?

Bagi warga asli Bandung atau daerah lain di Jawa Barat, sarapan pagi dengan lontong adalah kebiasaan sehari-hari hingga saat ini. Menu lontong umumnya, merupakan sarapan ringan cukup mengenyangkan sambil menunggu makan siang.

Namun berbeda ketika Anda coba mencicipinya. Karena penyajian Lontong Cibadak selalu memakai piring kecil, kemudian disiram kuah bumbu oncom yang kental, manis dan pedas, serta ditaburi kerupuk mie  warna kuning. Hal ini yang membedakan dengan lontong atau lainnya.

Selain harganya yang masih akrab di dompet, penyajian unik ini merupakan inovasi yang menghasilkan rasa gurih dan peras jadi terasa lezat di lidah serta cukup mengeyangkan untuk teman sarapan pagi. Kuah oncom menjadi kunci keunikan Lontong Cibadak.

Sebenarnya bagi orang Jawa Barat, terutama yang  kebanyakan bemukim di pelosok, kuah oncom menjadi menu jajanan di warung-warung kecil, dan  dikonsumsi dengan kerupuk mie kuning. Jajanan itu, orang Sunda biasa menyebutnya “Kurupuk Banjur”.  Kerupuk yang dicelupkan ke dalam kuah bumbu oncom menghasilkan rasa gurih, asin, manis dan pedas.

Nah makan lontong  polos atau dengan varian isi ayam, oncom, kacang merah ditaburi kerupuk, terakhir disiram kuah oncom yang kental, itu yang unik dan tidak ada di tempat lain. Inovasi ini membuat konsumen selalu datang rela antri,baik dari warga Bandung sendiri dan wisatawan dari luar kota.

Lontong Cibadak dengan kuah oncom kental yang siap memanjakan lidah Anda! Robby

Selalu Antri Sejak Pagi Hari

Aip kasir Lontong Cibadak mengatakan, mereka buka dari pukul 06.30 dan tutup sekitar pukul 16.00. Hanya di pagi selain lontong berbagai isi tersedia, banyak menu lainnya seperti pastel dan lainnya. Sedang menjelang siang hingga sore, paling hanya lontong saja.

“Malanya di pagi kalo datang pukul 08.00 aja terpaksa harus rela antri. Karena varian lontongnya masih tersedia. Pagi hari pas untuk sarapan. Makan lontong dibanjur (siram) dengan kuah oncom dan ditaburi kerupuk mie kuning. Kalau mau agak sepi, bisa datang kesini siang hari,” ujarnya Sabtu 15 Juni 2024 di Cibadak saat berbincang bersama Kebandung.com.

 

Aip mengakui, bahwa dia bersama keluarga sudah berjualan Lontong Cibadak belasan tahun lalu, namun baru ramai seperti ini sejak setahun lalu.  Antrian panjang selalu terjadi di pagi hari. Apalagi pada akhir pekan atau libur panjang.

“Disini beberapa varian lontong. Lontong polos, lontong isi oncom, isi kacang merah dengan harga Rp5.000 per pcs. Selain ada lontong isi ayam Rp6.000. Namun yang membuat berbeda rasa, ketika lontong itu disiram dengan kuah oncom manis pedas,” ungkap.

Pembeli yang datang kata dia, selain dari Kota Bandung juga kebanyak dari orang luar kota yang kebetulan berlibur ke Bandung. Biasanya, selain untuk makan di lokasi dengan kursi platik sederhana, konsumen juga membeli untuk dibawa pulang.

“Umumnya sangat suka dengan kuah oncomnya. Tapi kuah oncom hanya untuk disiram ke dalam lontong saja. Soalnya banyak juga konsumen yang ingin membeli kuah oncomnya saja. Karena memang enak jug jika dimakan dengan menu lain seperti pastel dan lainnya,” punkasnya.

Intesitas penjualan mulai berkurang setelah pukul 11.00 dan menu yang dijual juga tidak selengkap menu pagi hari. Konsumen tidak perlu antri ketika ingin menikmati Lontong Kuah Oncom Cibadak.

Pemandangan antrian panjang di pelataran pertokoan lama Jalan Cibadak yang semakinramai menjelang siang, tidak jarang mengundang pertayaan orang yang melintas.

“Inia da pembagian apa ya kang? Kok antri panjang?,” ujar lelaki usia setengah baya yang melintas.

Setelah mendapat penjelasan, orang itu hanya tersenyum sambil berlalu.

“Kirain ada pembagian lontong gratis,” ucapnya.***

 

 

Editor: Robby Sanjaya

Sumber: Robby

Tags

Terkini

Terpopuler