Komunitas Hong: Penjaga Permainan Tradisional di Kota Bandung

- 18 Juni 2024, 18:00 WIB
Komunitas Hong menjaga dan melestarikan permainan tradisional Jawa Barat
Komunitas Hong menjaga dan melestarikan permainan tradisional Jawa Barat /

KEBANDUNG. PIKIRAN RAKYAT - Di tengah gempuran permainan modern dan gadget canggih, keberadaan permainan tradisional seolah mulai memudar. Anak-anak masa kini lebih akrab dengan layar smartphone dan tablet ketimbang permainan tradisional yang terbuat dari kayu atau bambu. Namun, di Kota Bandung, Jawa Barat, ada sebuah komunitas yang teguh menjaga warisan budaya ini agar tidak hilang ditelan zaman.

Komunitas Hong, yang berdiri sejak tahun 2003 bisa dianggap benteng terakhir bagi permainan tradisional di Bandung. Berawal dari penelitian mainan yang dimulai pada tahun 1996, komunitas ini kini mengumpulkan dan melestarikan sekitar 240 jenis permainan tradisional dari seluruh Jawa Barat. Tidak hanya itu, mereka juga mengoleksi permainan dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Lampung, sehingga totalnya mencapai sekitar 2.500 jenis permainan dari seluruh Indonesia.

Permainan seperti perepet engkol, egrang, congklak, kelereng, dan boy-boyan adalah beberapa di antara harta karun yang dijaga oleh komunitas ini. Misi mereka tidak hanya sekadar mengumpulkan, tetapi juga memperkenalkan kembali permainan-permainan ini kepada generasi muda.

Baca Juga: Surga Jajanan Tradisional dan Nostalgia di Toko Kue Lakker Bandung

Permainan tradisional Jabar
Permainan tradisional Jabar

Komunitas Hong terdiri dari 150 anggota yang berasal dari berbagai kalangan masyarakat, dengan rentang usia mulai dari 6 tahun hingga 90 tahun. Kelompok anak-anak berperan sebagai pelaku permainan, sementara anggota dewasa berperan sebagai narasumber dan pembuat mainan. Mereka bekerja sama menggali dan merekonstruksi mainan rakyat dari tradisi lisan maupun tulisan.

Berbasis di Jalan Bukit Pakar Utara No. 26, Ciburial, Kecamatan Cimenyan, Komunitas Hong memiliki sebuah "pekarangan ulin" atau pekarangan bermain. Di sini, pengunjung bisa bermain sambil belajar, mengenal lebih dalam tentang permainan tradisional dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

"Melalui permainan rakyat, kami berusaha menanamkan pola pendidikan yang mengajarkan anak-anak untuk mengenal diri mereka, lingkungan mereka, dan juga Tuhan," ujar salah satu anggota dewasa di Komunitas Hong.

Komunitas Hong tidak hanya berusaha menjaga permainan tradisional, tetapi juga bertekad untuk menanamkan nilai-nilai budaya dan pendidikan melalui permainan tersebut. Mereka berharap, dengan melestarikan permainan tradisional, anak-anak masa kini bisa lebih memahami dan menghargai warisan budaya mereka sendiri.

Halaman:

Editor: Iman S Nurdin

Sumber: Diskominfo Bandung Berbagai Sumber


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah