PILKADA 2024, Parpol Perlu Koalisi dan Kolaborasi Untuk Meraih Wali Kota dan Wakil Kota Bandung

5 Juni 2024, 20:26 WIB
Pilkada 2024 Kota Bandung perlu koalisi dan kolaborasi. Hal tersebut mengemuka dalam diskusi politik IPRC di Bandung, Rabu 5 Juni 2024 /Iman S Nurdin/

Kebandung. Pikiran Rakyat - Pemilihan kepala daerah (Pilkada), di Kota Bandung memerlukan koalisi dan kolaborasi partai politik untuk memenangkan Pilkada 2024. Terlebih lagi dalam membangun kota Bandung yang saat sedang tidak baik-baik saja.

Demikian penilaian dari tiga panelis diskusi bertajuk Pembentukan Poros Koalisi Pemilihan Walikota Bandung Tahun 2024 yang digelar Indonesian Politics Research & Consulting (IPRC) di kawasan Jalan Merdeka, Kota Bandung, Rabu 5 Mei 2024.

Menurut Direktur Eksekutif IPRC M Indra Purnama, koalisi dan kolaborasi menjadi keniscayaan untuk meraih kemenangan. Sebab sekat ideologi sudah tidak berlaku lagi di Pilkada.

Baca Juga: Jadi Bakal Calon Walikota, PDIP Jabar Serahkan KTA untuk Dandan Riza Wardhana dan Raendi Rayendra

“Selain koalisi dan kolaborasi, sosok itu juga harus memiliki dan bisa menjalankan program-program yang berpihak kepada rakyat,” kata Indra.

Indra menyebut baik partai politik maupun pasangan calon yang maju dalam pemilihan kepala daerah termasuk Kota Bandung harus mempunyai chemistry yang kuat agar pembangunan di daerah berjalan sesuai kehendak masyarakat.

“Jangan sampai terjadi pecah kongsi di tengah jalan yang bisa menghambat pembangunan. Maka itu harus disepakati sejak awal apa yang ingin dilakukan oleh calon kepala daerah terhadap Kota Bandung di lima tahun mendatang,” terangnya.

Anggota DPRD Kota Bandung dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Asep Mulyadi menilai perlu kolaborasi semua pihak dalam membangun Kota Bandung termasuk dengan partai politik.

“Jadi dalam membangun Kota Bandung yang permasalahannya cukup kompleks tidak bisa sendirian. Harus bersama-sama, kolaborasi, termasuk dengan partai politik yang ada di Kota Bandung,” ujarnya.

Untuk itulah, dirinya tak menutup kemungkinan adanya kolaborasi atau kerja sama politik antara PKS dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan pada Pemilihan Walikota Bandung mendatang. Hal ini lantaran kedua partai politik memiliki kesamaan yaitu ingin membangun Kota Bandung yang lebih baik serta mensejahterakan masyarakat.

“Saat ini semuanya masih dinamis, komunikasi dengan semua partai politik masih cair. Yang terpenting ada chemistry, ada kesamaan tujuan dalam menjalankan program-program untuk memajukan Kota Bandung,” ucapnya.

Kota Bandung, menurutnya, masih menghadapi sejumlah persoalan, seperti macet, banjir, harga kebutuhan pangan hingga lapangan kerja. Oleh karena itu, dia kembali menekankan jika membangun kota kembang tidak dapat dilakukan sendirian.

“Jadi kita ingin Kota Bandung seperti dulu, yang nyaman untuk ditinggali, nyaman dikunjungi, udara bersih. Kemudian terbukanya lapangan pekerjaan, harga bahan pokok yang terjangkau masyarakat juga infrastruktur yang menunjang kesejahteraan warga masyarakat Kota Bandung,” tuturnya.

Senada dengan Asep Mulyadi, anggota DPRD Kota Bandung dari Fraksi PDI Perjuangan Folmer Siswanto tak menepis kemungkinan berkoalisi atau menjalin kerja sama politik dengan PKS. Dia memandang perbedaan ideologis kedua partai bukanlah sesuatu yang utama. Terpenting ketokohan sosok yang maju pada Pemilihan Walikota Bandung.

“Sosok itu juga harus memiliki dan bisa menjalankan program-program yang berpihak kepada rakyat,” imbuhnya.***

Editor: Iman S Nurdin

Tags

Terkini

Terpopuler