Network
KEBANDUNG.PIKIRAN-RAKYAT - Buya Yahya dalam ceramahnya yang diunggah oleh Al-Bahjah TV pada 14 Juni 2024 membahas keutamaan puasa Arafah dan manfaatnya bagi umat Muslim. Dalam ceramahnya, Buya Yahya menekankan pentingnya puasa pada hari Arafah yang jatuh pada tanggal 9 Zulhijah, terutama bagi mereka yang tidak bisa wukuf di Arafah.
"Puasa pada hari Arafah memiliki keutamaan besar," ujar Buya Yahya. "Nabi shallallallahu alaihi wasallam menyatakan bahwa Allah akan mengampuni dosa yang lalu dan dosa yang akan datang bagi orang yang berpuasa pada hari Arafah."
Buya Yahya juga menjelaskan bahwa bagi mereka yang tidak berada di Arafah, puasa ini tetap penting dan dianjurkan. "Kita bisa berpuasa dan berbuka bersama-sama. Kalaupun lupa atau belum mengerti, niatlah semoga panjang umur dan bisa merasakan wukuf di Arafah atau berpuasa pada hari Arafah di tanggal 9 Zulhijah," tambahnya.
Beliau juga menyampaikan bahwa berkumpul dan berzikir pada hari Arafah merupakan cara menunjukkan kerinduan untuk wukuf di Arafah. "Ini pernah dilakukan oleh Sayidina Abdullah bin Abbas dan beberapa tokoh yang berkumpul di hari Arafah untuk berzikir sebelum berbuka," kata Buya Yahya.
Dalam ceramah tersebut, Buya Yahya juga menjelaskan pentingnya hari Arafah sebagai waktu terbaik untuk berdoa. "Hari Arafah adalah waktu terbaik untuk berdoa. Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa doa terbaik adalah doa di hari Arafah," jelasnya.
Buya Yahya mengakhiri ceramahnya dengan ajakan untuk berdzikir bersama, terutama pada hari-hari awal Dzulhijjah. "Disarankan untuk memperbanyak tahlil, tasbih, dan takbir pada hari-hari awal Dzulhijjah, termasuk hari Arafah," tutupnya. Bagi Baraya Kebandung yang ingin menonton video ceramah tersebut secara penuh, dapat dilihat disini.
Baca Juga: Hati-hati! Ada Amalan Ibadah yang Haram dilakukan di Bulan Dzulhijjah Loh!
Profil Buya Yahya
Buya Yahya adalah nama panggilan dari sosok ulama karismatik yang memiliki nama lengkap Yahya Zainul Maarif. Pria kelahiran Blitar ini menghabiskan masa pendidikan dasar dan menengah umumnya di kota kelahirannya. Setelah menimba dan memperdalam ilmu agama Islam di Yaman, perjuangan dakwah Buya Yahya mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat, baik di Cirebon tempat awal beliau berdakwah, hingga skala nasional dan internasional.
