Network
KEBANDUNG.PIKIRAN-RAKYAT - Pernyataan "Tuhan tidak bermain dadu" dari Albert Einstein yang sangat terkenal itu sebenarnya merupakan ungkapan metafora yang brilian. Ia menggunakan ungkapan tersebut untuk menyindir para fisikawan kuantum yang dianggap terlalu mengandalkan probabilitas atau logika dan kebetulan dalam menjelaskan fenomena subatomik.
Kita semua tahu bahwa Einstein adalah seorang jenius, bapak teori relativitas yang merevolusi fisika abad ke-20. Namun, Einstein ternyata tidak selalu setuju dengan penemuan mekanika kuantum yang sedang marak pada masa itu.
Mekanika kuantum menyatakan bahwa perilaku partikel-partikel kecil seperti elektron bersifat acak dan tidak dapat diprediksi secara pasti. Kita hanya dapat menghitung probabilitasnya, seolah-olah seperti bermain dadu. Misalnya, menentukan posisi dan momentum elektron secara bersamaan adalah hal yang mustahil.
Baca Juga: Peyeum Bandung Kesohor, Sejarah Warisan Kuliner yang Manis dan Melegenda
Einstein Sangat Keberatan
Einstein sangat keberatan dengan konsep ini. Baginya, alam semesta berjalan sudah ada yang mengaturnya menurut yang pasti, dan bukan kebetulan atau untung-untungan seperti bermain dadu.
Oleh karena itu, ia menyatakan "Tuhan tidak mungkin bermain dadu". Artinya, Pencipta alam semesta tidak mungkin membiarkan semesta diatur oleh kesempatan dan kekacauan semata.
Intinya, Einstein percaya bahwa harus ada hukum fundamental yang menjelaskan perilaku partikel kecil tersebut secara deterministik, meskipun kita belum menemukannya. Ia yakin bahwa alam semesta itu teratur dan masuk akal, sehingga seharusnya partikel-partikel juga mematuhi hukum alam yang belum kita pahami. Begitulah keyakinan sang Profesor.
