Network
KEBANDUNG.PIKIRAN-RAKYAT - Penjabat Gubernur Jabar, Bey Machmudin, menyambut baik peluncuran Implementasi Sertifikat Elektronik dan Penyerahan Sertifikat Elektronik Aset Pemerintah, Pemerintah Daerah, Barang Milik Negara (BMN) dan Perorangan di Jawa Barat. Bey optimistis bahwa sertifikat elektronik ini akan membawa dampak positif, terutama dalam mewujudkan layanan pertahanan yang semakin transparan, efisien, dan terpercaya.
"Hadirnya sertifikat elektronik ini diharapkan dapat meminimalisasi risiko kehilangan, kerusakan, hingga duplikasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab," kata Bey di Bandung.
Lebih lanjut, Bey menyatakan kesiapan penuh Pemprov Jabar untuk mendukung dan bersinergi dalam menyukseskan program ini. Dia mengajak seluruh elemen masyarakat dan pemerintah daerah untuk mendukung penuh implementasi sertifikat elektronik ini.
Sementara itu, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan bahwa saat ini sudah ada 11 kantor pertanahan di 11 kabupaten/kota di Jawa Barat yang dapat melayani sertifikat elektronik.
AHY menekankan manfaat digitalisasi layanan pertanahan, termasuk keamanan dokumen sertifikat tanah yang terjamin karena tersimpan dalam database.
"Dengan digitalisasi, masyarakat tidak perlu khawatir jika terjadi bencana alam, kehilangan, hingga duplikasi pemalsuan dokumen oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab, termasuk mafia tanah," kata AHY.
Dia berharap digitalisasi layanan pertahanan bisa meningkatkan kualitas layanan birokrasi, khususnya terkait pertanahan. AHY juga berharap kantor-kantor BPN di mana pun berada dapat semakin profesional dalam melayani masyarakat dengan penuh keramahan.
Kepala Kantor Wilayah BPN Jabar Yuniar Hikmat Ginanjar melaporkan bahwa hingga saat ini, pihaknya telah menerbitkan sebanyak 5.332 bidang sertifikat elektronik.
Pada peluncuran ini, diserahkan secara simbolis 136 sertifikat elektronik, termasuk sertifikat elektronik untuk Gedung Sate dan Lapangan Gasibu.
