Jalan Braga, Sejarah dan Pesona yang Tak Terlupakan Hingga Kini

- 11 Juni 2024, 14:05 WIB
Jalan Braga dulu dan kini selalu mempesona sejak era kolonial Belanda . Kini Jalan Braga menjadi salah satu tujian wisata di Kota Bandung
Jalan Braga dulu dan kini selalu mempesona sejak era kolonial Belanda . Kini Jalan Braga menjadi salah satu tujian wisata di Kota Bandung /Berbagai Sumber/Hasmwati

Jalan Braga  diperkirakan pada tahun 1935
Jalan Braga diperkirakan pada tahun 1935 Wikicommon Universitas Leiden Belanda

Suasana di Masa Kolonial

Dalam buku "Wajah Bandoeng Tempo Doeloe" karya Haryato Kunto (1984), diungkapkan bahwa pada masa penjajahan Belanda, para juragan pemilik perkebunan teh di Bandung utara dan warga yang tinggal di kawasan Dago selalu menghabiskan malam minggu di Jalan Braga. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya Jalan Braga sebagai pusat kegiatan sosial pada saat itu.

Pada saat itu, Bragaweg adalah tempat yang ideal bagi para pemburu barang-barang berkelas. Toko-toko seperti Maison Dobbelman, H.L. Gintell & Co., C. Lindeteves & Zn., dan lainnya menjual berbagai barang impor, termasuk pakaian, perhiasan, dan furnitur. Sebaliknya, para elit kolonial dan pribumi terpandang sangat menyukai kafe-kafe seperti Savoy, Preanger, dan Cafe de Paris.

Gambar menjelang malam menunjukkan bahwa Bragaweg menjadi pusat hiburan malam. Film dan pertunjukan yang memukau ditayangkan di teater dan bioskop. Kelab malam seperti Excelsior dan Havana memiliki musik jazz dan tarian yang menggema. Ini adalah tempat para intelektual dan petinggi kolonial menghabiskan malam mereka, menikmati hiburan dan pergaulan yang menyenangkan.

Bragaweg bukan hanya destinasi bagi elit kolonial, tetapi juga menjadi tempat berkumpul bagi masyarakat pribumi yang berpendidikan. Di sini, mereka seperti dokter, pengacara, dan seniman, sering berinteraksi untuk bertukar ide. Tak hanya itu, mahasiswa dari Technische Hoogeschool te Bandoeng (THS), yang pada masa depan akan menjadi ITB, juga sering mengunjungi Bragaweg untuk bersantai dan mencari inspirasi.

Braga juga terus menghidupkan sejarahnya. Gedung-gedung bersejarah seperti Gedung Merdeka, Gedung Bank Indonesia, Hotel Braga, dan lainnya adalah saksi bisu kejayaan masa lalu yang masih tegar berdiri di tengah kota.

 

Akhir pekan, kini Jalan Beraga menjadi Braga Free Vehicle alias untuk pejalan kaki
Akhir pekan, kini Jalan Beraga menjadi Braga Free Vehicle alias untuk pejalan kaki Hasmawati

Transformasi Wajah Braga

Bragaweg mencerminkan kemajuan dan modernitas Kota Bandung pada masa kolonial, ditandai dengan keberadaan jalanan yang teratur, bangunan-bangunan megah, dan kehidupan ekonomi yang berkembang.

Meskipun masa keemasan era kolonial sudah berlalu, Braga masih mempertahankan pesonanya sebagai simbol budaya dan destinasi wisata yang tak terlupakan di Kota Bandung. Sekarang, jalanan ini telah direvitalisasi menjadi kawasan pejalan kaki yang ramai, dengan taman yang hijau, kafe yang modern, dan galeri seni yang menginspirasi.

Halaman:

Editor: Robby Sanjaya

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Terkini